Thursday, June 13, 2013

Euro 2008, Tuan Rumahnya Pecundang

Wina - Ada-ada saja ulah para suporter dalam menyuarakan dukungannya. Tidak mau negaranya dipermalukan di kandang sendiri, suporter Austria pun membuat kaos yang unik.
Austria dan Swiss, dua negara yang akan menjadi tuan rumah Euro 2008 musim panas nanti, memang bukan negara kuat di sepakbola. Prediksi bahwa mereka akan jadi bulan-bulanan tim lain pun bermunculan.

Hal itu ternyata memberi ide Stefanie Scoeffmann, seorang desainer grafis berusia 27 tahun asal Austria. Unik, karena kaos --dan kemudian barang-barang lain seperti pakaian dalam dan tas-- yang dibuat dan disebarkan oleh Scoeffmann ini berbunyi 'Hosted by Loosers' alias 'Tuan Rumahnya adalah Pecundang'. Kaos ini diproduksi dengan warna merah, ciri khas Austria.

Slogan tersebut sebenarnya adalah plesetan dari slogan Piala Dunia 2006 di Jerman yang berbunyi "Hosted by Friends".
Kalimat yang tercetak di baju Hoffmann memang bernada satire. Sampai-sampai ada satu suporter fanatik Austria yang menginginkan sang desainer kaos dibakar seperti penyihir. Namun Hoffmann tetap menyebarluaskan kaos ini, justru sebagai wujud dukungan dan kebanggaannya sebagai warga Austria.

"Saya adalah orang yang bangga terhadap Austria walaupun saya tidak akan pergi sambil melambaikan bendera," ujar Hoffman seperti dilansir Reuters, Sabtu (24/05/2008). "Ini adalah cara lain dalam merayakan pementasan Euro 2008."

Ekspresi Hoffmann memang cukup masuk akal. Pasalnya timnas Austria tidak pernah menang dalam sembilan pertandingan terakhir sejak 2007. Hal tersebut sampai menyebabkan warga Austria menjadi pesimistis negaranya mampu berbuat banyak di kandangnya sendiri.
Austria berada di Grup B pada Euro 2008. Andreas Ivanchitz cs akan mengawali laga kandangnya melawan Kroasia pada 9 Juni, menyusul kemudian melawan Polandia (13 Juni), dan calon kuat juara, Jerman, pada 17 Juni.

Ribery Ledek Anelka

Clairefontaine - Gagal menendang penalti dalam sebuah pertandingan sebesar dan sepenting final Liga Champions tentunya sebuah pukulan telak buat seorang pemain. Tapi Franck Ribery malah akan meledek Nicolas Anelka.

Adalah Anelka pemain yang gagal itu. Dalam adu penalti Chelsea versus Manchester United di Moskow hari Rabu lalu, ia menjadi algojo ketujuh dan tembakannya dipatahkan kiper Edwin van Der Sar. Saat itulah MU pun keluar sebagai pemenang dan merengkuh tropi juara.
Kini Anelka sudah tiada di markas Chelsea dan sudah bergabung di kamp latihan Prancis untuk mempersiapkan diri menghadapi Piala Eropa. Tapi ia belum akan "nyaman" dari cerita pahitnya itu karena ada Ribery.

"Tentu. Saya akan meledek dia," seloroh Ribery kepada saat ditanya apa yang akan dilakukannya saat bertemu Anelka saat mereka mulai berlatih untuk Les Bleus.
Perkataan Ribery tersebut tentu saja hanya sebatas kelakar di depan wartawan, karena sehabis itu ia menambahkan, "Mungkin belum saja. Dia bisa saja membawa kapak atau palu dalam tasnya."

Tentang hal serius, bintang Bayern Munich itu merasa siap menerima peran sebagai pemain "senior". Ia yang mencuat setelah tampil gemilang di Piala Dunia 2006, telah mencapai sebuah dimensi baru sejak turnamen di Jerman itu dan kini sudah digolongkan sebagai pionir sepakbola di negerinya.
Ribery menyadari banyak rekan-rekannya di skuad Prancis yang masih berusia muda seperti Samir Nasri dan Karim Benzema, dan mereka mungkin akan menjadikan dirinya sebagai 'mentor'.

"Kalau saya bisa membantu mereka, past

Jesus Navas Ingin Menangi Liga Champions

RESMI: Jesus Navas Gabung Manchester City
Rekrutan anyar Manchester City Jesus Navas telah mengungkapkan bila ia menarget trofi Liga Champions bersama klub barunya.

“Saya telah memenangi beberapa trofi penting, namun Liga Champions adalah sesuatu yang selalu ada dalam benak Anda,” kata Navas di The Sun. “Saya juga ingin menikmati Liga Primer dan mengalami tahun yang sangat kuat."

Dibeli seharga hampir £15 juta, pemain yang beroperasi di sektor sayap ini juga merasa senang bisa bergabung dengan The Citizens.

“Faktanya adalah ini seperti mimpi bagi saya untuk bermain bagi klub seperti Manchester City dan bertarung untuk meraih trofi.

“Secara pribadi, City memiliki beberapa pemain bagus, dan faktor yang mendorong saya ingin bermain di sana adalah karena mereka punya pemain yang luar biasa dan bertarung untuk trofi, itu adalah sesuatu yang luar biasa.”

Navas sendiri sepakat untuk membubuhkan tanda tangannya di lembar kontrak berdurasi empat tahun di Etihad Stadium.

Van Basten Perlakukan Istimewa Van Persie

Amsterdam - Untuk kejuaraan sebesar dan sepenting Piala Eropa, memiliki skuad yang bugar adalah sebuah keharusan. Jika ada pemain yang kurang fit tapi tetap dibutuhkan, Marco van Basten menunjuk Robin van Persie.

Demikian dikatakan pelatih Belanda itu menjelang pengumuman daftar tim resmi Euro 2008 yang deadline-nya adalah 28 Mei ini. Dari 26 pemain yang sudah dikumpulkan dan mengikuti kamp latihan, tiga di antaranya dipastikan didepak Van Basten karena yang dibutuhkan memang hanya 23.
Prinsipnya, kata Van Basten, ia hanya akan memilih pemain-pemain yang benar-benar siap. "Adalah penting untk membawa pemain-pemain yang bugar buat turnamen ini," cetusnya.

"Lebih mudah bekerja bersama orang-oranb seperti itu ketimbang dengan mereka yang gampang cedera. Aturan dasar kami adalah siapapun yang bergabung dengan skaud kami harus siap untuk pertandingan pertama melawan Italia," sambung pria berusia 43 tahun.
Nah, dari deretan pemain bintang "Singa Oranye", bahkan Robben disebut-sebut masih mungkin digusur karena ia memang dikenal sebagai pemain yang ringkih. Cedera membuatnya tidak bermain dalam jumlah ideal untuk Real Madrid, sebagaimanya ia hanya tampil dalam 21 pertandingan La Liga.

Namun ketika menyebut Van Persie, Van Basten membuat pengecualian. Penyerang Arsenal itu diberi "kelonggaran syarat" oleh pelatih yang setelah Euro 2008 akan menukangi Ajax Amsterdam itu.
"Sepanjang (Robin) Van Persie tetap dibalut keraguan ... kami mungkin berkata 'dia
dapat mulai bermain di pertandingan kedua'. Dia adalah pemain yang spesial. Dengan pemain seperti dia, segalanya akan berbeda," ungkap Van Basten seperti dikutip Goal.

Dibanding Robben, Van Persie bahkan lebih jarang beraksi di lapangan. Di Premiership ia hanya tampil 15 kali. Saat ini kondisinya pun belum fit 100 persen dan dipastikan absen dalam laga ujicoba melawan Ukraina hari Sabtu ini.
Belanda akan mengawali laga pertama di Grup C Euro 2008 melawan Italia pada 10 Juni,
diikuti berikutnya melawan Prancis (14 Juni), dan Rumania (18 Juni).

Napoli Tolak Tawaran Chelsea Untuk Edinson Cavani

Napoli menolak tawaran Chelsea untuk Cavani
Napoli menolak tawaran sebesar €43 juta ditambah Fernando Torres yang diajukan Chelsea sebagai usaha untuk mendapatkan striker Edinson Cavani paad musim panas ini.

The Blues diindikasikan melakukan diskusi dengan Napoli terkait transfer Cavani dengan tawaran sebesar itu plus Torres, namun pihak klub Serie A itu meminta bayaran cash yang menyamai biaya pelepasan kontrak sang striker asal Uruguay tersebut sebesar €63 juta .

Chelsea sebenarnya sangat serius dalam usaha memboyong Cavani karena mereka sebelumnya gagal mendapatkan Radamel Falcao yang meninggalkan Atletico Madrid dan bergabung ke Monaco dengan nilai transfer €60 juta.

Real Madrid menjadi pesaing terbesar Chelsea dalam perburuan Cavani karena mereka menjadikan sang striker sebagai target utama di atas bintang Liverpool Luis Suarez.

Sebelumnya, sudah ada Manchester City yang gagal memboyong Cavani karena tawaran mereka senilai £25,5 juta ditambah Edin Dzeko juga ditolak.

Kira-kira, mampukah El Real memboyong Cavani setelah dua persaing tersebut gagal?

Semua Tentang Sepakbola

Sepak bola tidak hanya digemari oleh kaum muda dan laki-laki saja. Sepak bola merupakan salah satu olah raga yang paling banyak digemari oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak, kaum muda, tua, laki-laki maupun wanita semua menggemari sepak bola.
Aturan Main Sepak Bola
Sepak bola adalah olah raga permainan beregu yang terdiri dari 11 orang pada setiap regu atau timnya.
Permainan dalam sepak bola biasanya dimainkan selama 2 kali 45 menit, terkadang terdapat perpanjangan waktu apabila skor masih sama yaitu selama 2 kali 15 menit.
Apabila pertandingan masih memiliki skor yang sama, akan dilanjutkan dengan adu penalti.
Event Sepak Bola Favorit Momen yang paling ditunggu oleh penggemar bola sejagat adalah event piala dunia yang diselenggarakan setiap 4 tahun sekali. Selain itu, ada juga beberapa kompetisi-kompetisi domestik di tiap negara dan juga benua yang juga menjadi plihan tontonan favorit penggemar bola. Para penggemar bola biasanya memiliki pemain idola dan jagoan mereka, dan tentu memiliki klub yang mereka dukung. Untuk liga-liga domestik atau dalam negeri misalnya, sepak bola mania biasanya memilih asal daerah mereka sebagai klub daerah favorit.
Penggemar bola dari Surabaya jelas saja mendukung Persebaya sebagai jagoan mereka dan tergabung dalam Bonek atau persatuan supporter sepak bola untuk Surabaya. Begitu juga dengan Arema dengan Aremania, Persib dengan Vikingnya, dll.
Julukan Tim Sepak Bola Dalam sepak bola juga terdapat julukan-julukan bagi tim atau klub yang berlaga dalam setiap kompetisi. Seperti Arema Malang dengan Singo Edan, Persik Kediri dengan julukan Macan Putih, maupun julukan-julukan di liga lain, seperti di Liga Serie A Italia terdapat Inter Milan dengan julukan Nerazzurri atau AC Milan dengan julukan Rossoneri hal ini menjadi identitas dan juga kebanggan bagi tiap klub.
Sepak Bola Memperkuat Rasa Nasionalisme
Sepak bola juga sering menjadi pemersatu bangsa, sebagai contoh Korea Selatan dalam Piala Dunia 2002, saat negara meraka masuk semi final terdapat dukungan yang luar biasa dari rakyat Korea Selatan dan semua masyarakat tumpah di jalan-jalan demi mendukung negaranya tercinta. Hal ini tentu saja selain mempererat persatuan juga meningkatkan rasa nasionalisme rakyatnya sehingga negara akan semakin kuat dan solid.

Manchester City Belum Tindak Lanjuti Akuisisi Klub Indonesia

Manchester City belum ada menindaklanjuti pembicaraan mengakuisisi klub Indonesia
Manchester City mengakui telah bertemu menteri pemuda dan olahraga (Menpora) Roy Suryo, dan membicarakan rencana akuisisi salah satu klub di Indonesia. Namun manajemen City hingga sekarang belum menindaklanjuti masalah tersebut.

Sebelumnya, Menpora menyatakan telah bertemu dengan manajemen City ketika berkunjung ke Malaysia beberapa waktu lalu. Menpora saat itu mengatakan City ingin bekerja sama dengan salah satu klub di Indonesia.

Pernyataan itu berkembang menjadi rumor yang menyebutkan City ingin mengakusisi Arema Indonesia. Namun North America Regional Manager & Media Sales Manager Manchester City Ryan Norys menyatakan, ia belum bisa mengkonfirmasi masalah tersebut.

“Sebelumnya kami memang sudah bertemu dengan Menpora soal itu. Kami juga gembira jika bisa mengakusisi klub di Indonesia,” ujar Norys dalam keterangannya kepada wartawan di acara pengumuman kerja sama antara City dan PT Astra Daihatsu Motor Indonesia di Jakarta.

“Tapi belum ada konfirmasi lebih lanjut. Kami masih mempelajari dulu.”

Sepakbola Amerika Serikat.


   Amerika Serikat (AS) sudah dikenal sebagai negara yang digdaya dalam berbagai aspek kenegaraan, baik dari segi ekonomi maupun kesejahteraan rakya serta kemajuan industri. Karena itulah AS memiliki gensi tinggi,mereka tidak mau negara mereka kalah pamor dari negara lain. Termasuk pada bidang olahraga. Memang di AS sendiri bidang olahraga kurang terekspos tapi hal itu bukan berarti tidak adanya antusias dari masyarakat mengenai olahraga. Selama ini kita mengenal Basket sebagai olahraga paling populer di Amerika dilihat dari animo dunia kepada NBA. Olahraga lain yang dikenal dunia sebagai lambang Amerika adalah football dan aneka macam motorsports. Football disini bukanlah seperti olahraga “bola kaki” yang kita kenal, di Amerika football ialah sebutan untuk rugby. Olahraga yang mencampurkan kekuatan fisik dengan kemampuan olah bola.
ussf logo
   Bagaimana dengan sepakbola itu sendiri? Di Amerika olahraga yang disebut-sebut paling terkenal di seantero dunia ini kurang begitu terekspos, orang lebih memerhatikaN NBA dan football, meskipun USSF (PSSI-nya Amerika) sudah berdiri sejak taun 1913 dan bergabung dengan FIFA satu tahun kemudian. Sepakbola di Amerika sempat menarik minat publik saat Legenda dari Brazil Pele bergabung bersama New York Cosmos dan keluar dari masa semi-pensiun-nya.
  Untuk ukuran Timnas, fakta sudah berbicara bahwa Timnas wanita AS bergelimang prestasi berbeda dengan timnas pria-nya,dengan menjadi juara Piala Dunia wanita 2 kali dan Medali emas Olimpiade 4x.  Timnas Pria AS sempat mencicipi juara ke-3 pada piala dunia 1930,saat piala dunia pertama tersebut hanya diikuti oleh 13 tim. Mereka kemudian lolos pada piala dunia 1934 serta 1950 tapi nir-prestasi. Timnas AS baru mencicipi piala dunia lagi 40 tahun kemudian tepatnya pada Piala dunia 1990 di Italia dimana mereka tersingkir langsung pada penyisihan grup. Hal ini mendorong beberapa pihak untuk mendongkrak prestasi Timnas AS.
   Maka pada tahun 1992 ketua USSF pada saat itu Alan Rothenberg yang kebetulan juga ketua pelaksana Piala Dunia 1994 di AS memprakarsai rencana untuk mendongkrat prestasi Timnas AS. Rencana ini kemudian dikenal dengan Rothenberg’s Plan. Plan ini berujung pada 2 hal. Pertama mereka akan menghasilkan uang dari penyelenggaraan Piala Dunia 1994, lalu dari uang itu mereka akan membuat liga sepakbola profesional. Selain itu mereka juga melakukan proses naturalisasi untuk 3 pemain bintang yang memiliki keturunan Amerika. Roy wagerle (keturunan Afrika Selatan) yang saat itu bermain di klub inggris Coventry City, Thomas Doole (Jerman) bermain di Bayer Leverkusen,  serta yang terkenal Ernie Stewart si pencetak gol terbanyak liga belanda. Selain naturalisasi mereka juga mengontrak pelatih berkelas pada sosok Bora Milutinovich. Hasilnya? Amerika Serikat lolos dari penyisihan grup meskipun tersingkir di babak selanjutnya dari Brazil.
   Pada saat bersamaan, Rothenberg memiliki visi kedepan untuk Timnas AS. Ia merekrut seorang Carlos Quiroz untuk membuat rencana pengembangan pemain muda timnas AS dengan membuat ODP (Olympic Development Program) yang merupakan cara Amerika untuk menjaring pemain muda berbakat dari masing-masing negara bagian. Pada tahun 1993,sebagain bagian proyek untuk Piala Dunia, Rothenberg mendirikan MLS (Major League Soccer) sebuah badan liga sepakbola profesional tertinggi di Amerika.
mls
  Sesudah MLS ter-realisasikan, USSF membuat lanjutan program untuk pengembangan pemain muda yang dinamakan Project 40 yang disponsori Adidas. 40 pemain muda berbakat boleh menangguhkan kuliah mereka,dan berkesempatan untuk magang di Tim MLS maupun Eropa. ke-40 pemain yang sudah masuk dalam program ini akan diklasifikasikan sebagai pemain profesional,sehingga mereka tidak bisa bermain di tingkat universitas. Sebagai ganti rugi dari program ini, USSF akan mendanai biaya kuliah untuk para pemain yang gagal menjadi pemain pro. Kesuksesan dari program ini dapat kita lihat dari kondisi timnas AS saat ini dimana ada beberapa lulusan Project 40 yang menjadi pilar timnas AS. Seperti Tim Howard,Edson Buddle,Omar Gonzalez sampai yang paling terkenal seperti Landon Donovan dan Clint Dempsey.
   Terlepas dari kegagalan mereka di Piala Dunia 98, timnas AS mampu melaju hingga perempat final piala dunia 2002 serta 4 kali menjuarai Piala Emas CONCACAF. Timnas AS saat ini dinilai cukup memiliki potensi untuk bertarung dengan tim-tim kuat lainya. Dilihat dari banyaknya kondisi Timnas dan pemain AS yang bermain di Liga Eropa,Rothenberg’s plan bisa dibilang sukses.

Resolusi 2013 Real Madrid

 2012 ini bisa dibilang terasa campur aduk bagi Real Madrid. Berbagai kejadian terjadi, baik suka maupun duka. Kita tau pada awal tahun ini diawali Real Madrid tersingkir pada perdelapan final Piala Raja Spanyol. Terlebih lagi mereka disingkirkan oleh musuh bebuyutan mereka Barcelona dengan skor agregat 3-4 (1-2 , 2-2). Tapi sesudah itu momen kebangkitan mereka lalui dengan kemenangan demi kemenangan yang mereka raih baik di ajang La Liga maupun Liga Champions. Pada La Liga mereka memimpin klasemen hingga selisih 10 poin dari Barcelona,selain itu mereka juga terus melaju dengan mengalahkan CSKA Moskow dan APOEL Nicosia pada fase gugur.
     Problem sempat muncul lagi saat mereka meraih 3 hasil seri dari 4 pertandingan liga sehingga jarak dengan Barcelona menipis hingga 4 poin. Terlebih pada saat hampir bersamaan mereka disingkirkan raksasa Jerman Bayern Muenchen di semifinal Liga Champions dalam drama adu penalti. Untungnya mental juara di tim bisa benar-benar dikeluarkan sang manager Jose Mourinho. Beberapa hari sesudah tersingkir, Real Madrid menjami Barcelona di Camp Nou pada lanjutan La Liga. Banyak ramalan yang yakin Barca sendiri akan menang dan menipiskan jarak ke 1 poin. Namun apa disangka, Real Madrid berhasil menang dan menambah jarak hingga 7 angka dan terus meraih kemenangan sampai menjadi Juara Liga dengan rekor 100 poin dan mencetak 121 gol.
     Dengan prestasi gemilang pada kompetisi sebelumnya,banyak pihak menjagokan Real Madrid mampu untuk mempertahankan gelar mereka. Mengawali musim dengan baik dan meraih trofi Piala Super Spanyol, pada akhir musim 2012/2013 “si putih” hanya berada di tangga ke-3 klasemen di bawah rival abadi Barcelona serta rival satu kota Atletico Madrid. Tak heran banyak orang yang heran dengan keadaan Real Madrid tersebut. Berbagai masalah memang menghadang, mulai dari kelelahan pemain,inkonsistensi dan cedera pemain, hingga kasus bintang mereka CR7 yang merasa sedih dan kontroversi sang manajer Mourinho.Melihat kondisi pada paruh akhir 2012 ini, harian olahraga basis Spanyol as sampai membuat polling mengenai apa yang diharapkan para Madridista untuk tim kesayangan mereka di tahun 2013 ini.
image
     Bisa kita lihat dari gambar di atas,terdapat 12 tuntutan Madridista dan yang paling mereka inginkan tentu saja gelar ke-10 (La Decima) Liga Champions,para fans sudah cukup lama puasa melihat tim mereka mengangkat trofi termegah seantero Eropa. Selain La Decima voting juga menunjukan bahwa  mereka mendesak manajemen untuk memperbarui kontrak CR7. Meskipun pada tengah paruh pertama musim ini terjadi kontroversi tentang berita kesedihanya,tampaknya para fans masih mencintai CR dilihat dari torehan 169 gol dari 170 partai yang membuatnya menjadi pemain dengan rataan gol terbaik sepanjang sejarah tim dari data yang ada.
     Mengejutkan bila kita melihat hasil voting berikutnya, para fans mendesak untuk mencari manajer baru menggantikan Mourinho yang kurang disukai publik akibat tidak menurunkan Iker Casillas pada partai pamungkas. Anehnya terdapat juga vote lain yang ingin mempertahankan Mourinho. Kejadian ini juga terjadi pada kursi presiden klub,Florentino Perez dituntut untuk mundur tapi ada sebagian fans yang ingin mempertahankanya. Sisanya terlebih pada prestasi dan permainan aktual Real Madrid sendiri. Mulai dari tuntutan bermain lebih baik seperti musim lalu,sampai gengsi ibukota karena saat ini sedang berada dibawah Atletico.
     Para pemain pun juga turut menjadi sasaran demikian juga sesi transfer. Kebanyakan fans ingin Real Madrid membeli bomber tajam kolombia milik Atletico, Radamel Falcao. Perekrutan ini dinilai bisa memperbaiki sisi ofensif tim dan menggerogoti kekuatan Atletico sendiri. Selain itu fans juga mem-vote untuk lebih memprioritaskan pemain asal Spanyol untuk didatangkan seperti David Silva atau Fernando Llorente,tak lupa juga tuntutan untuk lebih memakai pemain hasil binaan mereka sendiri (Castilla). Mereka tampak tak mau lagi melihat “bekas” binaan mereka bersinar di klub lain seperti Juan Mata,Negredo,dan Borja Valero. Terakhir, melihat susahnya untuk mempertahankan trofi La Liga para fans ingin tim kesayangan mereka ini untuk merengkuh trofi Piala Raja Spanyol. Kita tak tahu bagaimana musim ini berakhir. Masih banyak jornada yang akan berlangsung dan banyak hal yang bisa terjadi. Tapi sebagai Madridista sudah tentu mereka tak ingin dikecewakan tim kesayangan mereka ini. HALA MADRID!

Daihatsu Jalin Kerja Sama Dengan Manchester City

Daihatsu Jalin Kerja Sama Dengan Manchester City
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menjalin kerja sama promosi dengan klub Liga Primer Inggris Manchester City selama satu tahun. Kerja sama ini diumumkan di Jakarta yang dihadiri perwakilan dua pihak.

Bagi Daihatsu, ini merupakan kali pertama mereka menjalin kerja sama dengan sebuah klub sepakbola sejak berdiri pertama kali 106 tahun lalu. Daihatsu berharap kerja sama ini bisa mengangkat produk mereka di Indonesia.

“Sepakbola olahraga terpopuler di Indonesia. Mengapa City? Manchester City adalah salah satu klub terbaik di dunia. Ada sekitar 600 ribu fans City di Indonesia berdasarkan fan page Facebook mereka,” ujar kepala divisi domestik marketing PT ADM Rio Sanggau didampingi Executive Officer Marketing PT ADM Ichiro Otaki.

“Nilai kontrak kami bisa dibilang tidak fantastis. Jadi jangan membayangkan logo Daihatsu terpampang di kostum atau kursi pemain di Stadion Etihad. Bentuk kerja sama kami yang bisa dilihat adalah kami mengeluarkan mobil Xenia dengan branding logo Manchester City di seluruh body mobil.”

“Daihatsu berhak memamerkan lambang dan pemain City di seluruh jaringan dealer kami di 52 kota di Indonesia. Pemain City juga akan tampil di iklan televisi akhir tahun ini.”

“Pemain juga akan berkunjung ke Indonesia pada musim panas nanti untuk hadir di kegiatan promosi lokal.”

Sedangkan North America Regional Manager & Media Sales Manager City Ryan Norys mengatakan, pihaknya merasa senang bisa menjalin kerja sama dengan salah satu perusahaan otomotif di Indonesia tersebut.

“Kami sangat tertarik, dan ini merupakan kerja sama yang unik. Dua pemain City, Aleksandar Kolarov dan Micah Richards, akan hadir dalam Player Tour pada 5 Juli di Jakarta. Ini juga akan merangkap sesi Coaching Clinic,” kata Norys.

Prediksi Juara Liga Musim 2012/2013

Tahun 2013 sudah kita masuki, artinya tahun kehidupan yang baru pun akan kita jalani. Tapi tidak dengan sepakbola. 2013 bisa disebut sebagai fase penting bagi klub-klub eropa. Terlebih pada awal sampai pertengahan tahun nanti., karena memasuki paruh kedua musim yang merupakan fase kritis  untuk perebutan juara liga domestik masing-masing.  Dengan berakhirnya paruh pertama,maka telah lahir juga istilah juara paruh musim. Sebuah gelar tak resmi yang disematkan kepada tim yang berhasil memimpin klasemen pada saat akhir putaran pertama liga. Manchester United di Inggris, Barcelona di Spanyol, Juventus di Italia, Bayern Muenchen di Jerman,  PSV Eindhoven di Belanda, dan PSG di Perancis merupakan deretan juara paruh musim di enam liga terbaik eropa. Mereka digadang-gadang pada akhir musim akan menjadi juara liga,karena dilihat dari fakta sebagian besar juara paruh musim akan menjadi juara pada akhirnya.
EPL
Pertama kita mulai dari tanah Ratu Elizabeth. Seperti yang kita ketauhi saat ini Manchester United (MU) tengah memimpin klasemen berbeda 7 poin dari “tetangga gaduh” mereka Manchester City. Banyak pengamat sudah yakin bahwa MU akan mendapat gelar ke-20 mereka. Dilihat agresivitas mereka dalam mencetak gol, terlebih semangat pantang menyerah mereka sampai menit akhir yang membuat mereka sering disebut raja comeback. Sementara pesaing terdekat mereka City tengah dirundung problem internal akibat kasus Mario Balotelli dan juga problem mental juara yang belum terasah. Hal ini tercermin dari kegagalan mereka di penyisihan grup Liga Champion tanpa meraih kemenangan. Di bawah city ada 2 tim kota london yang mengejar Tottenham Hotspurs dan Chelsea,namun kita ketauhi problem inkonsistensi menjadi masalah kedua tim ini. Spurs memang akhir-akhir ini mampu meraih poin penuh tapi tetap diragukan pada fase melawan tim-tim top. Sementara Chelsea masih belum menemukan skema terbaik di tangan pelatih anyar mereka  Rafael Benitez,bahkan di partai terakhir mereka takluk dari juru kunci QPR 0-1 di kandang sendiri. Dengan banyaknya problem di pesaing mereka,apakah benar MU akan menjadi juara? Bisa dibilang iya,tapi ada sanggahan bahwa MU sendiri tidak lepas dari masalah. MU memang sering melakukan comeback,tapi bukankah lebih mudah menang langsung tanpa perlu mengeluarkan keringat lebih untuk mengejar selisih gol dan membuat sport jantung bagi para fans? Lini belakang MU memang sangat rentan kebobolan. Saat ini MU sudah kebobolan 28 kali. Catatan ini bahkan lebih buruk dari saat MU juara liga tahun 2008. Selain problema lini belakang, hal lain yang dapat mengganjal MU adalah periode bulan februari dimana mereka akan mentas di ajang Liga Champion melawan raksasa Spanyol Real Madrid dan dimulainya perjalanan di Piala FA. Bisa diperkirakan konsentrasi MU akan terpecah pada 3 kompetisi dan rotasi memegang peran inti dalam sisa perjalanan MU hingga Mei nanti. Pesaing utama di liga sepertinya hanya city. Mereka memiliki skuad gemuk yang berisi pemain ber-skill di atas rata-rata dan hanya fokus pada kompetisi domestik ( Liga dan Piala FA ).
 
Dari tanah matador semua pengamat sudah memastikan bahwa tampaknya Barcelona akan juara liga pada musim ini. Start terbaik selama 15 tahun terakhir mereka lakoni (16 menang dan 1 seri) serta keunggulan 9 dan 16 poin dari duo Madrid, Atletico dan Real. Dengan sudah pastinya Real Madrid mengalihkan fokus pada Liga Champion dan Malaga di bawahnya yang masih inkonsisten. Bisa kita yakini bahwa Atletico Madrid menjadi pesaing utama dalam tahta La Liga. Tapi dilihat dari performa tim dan semakin “alien”-nya Lionel Messi, Barcelona bisa dilihat tanpa cacat. Atletico sendiri bukanya tanpa perlawanan hanya saja ini kali pertama sejak 13 tahun terakhir mereka menggeluti pacuan menjadi juara liga. Mental yang belum terasah menjadi penghalang utama. Jadi apakah pasti Barcelona menjadi juara? Kuncinya hanya pada mereka sendiri. Dengan masih berpartisipasi di 3 kompetisi konsentrasi dan rotasi tetap memegang peran kunci. Selain itu lawan utama Barcelona tinggal diri mereka sendiri. Bagaimana mereka melawan ego mereka dan tetap rendah diri. Hanya nasib sial seperti musim lalu yang mampu mengagalkan mereka.
Hal ini berlaku juga di Italia, dimana Juventus berhasil menjadi juara paruh musim dengan keunggulan 8 poin dari Lazio di peringkat 2. Sama seperti Barcelona problem konsentrasi dan rotasi jadi problem utama. Kita ingat musim lalu Juventus juara saat mereka hanya fokus pada kompetisi domestik. Selain itu kurang tajamnya lini depan tetap menjadi masalah klasik si nyonya tua ini. Tapi, Juve memiliki skuad gemuk yang berisi pemain berkualitas sama serta barisan gelandang yang aktif mencetak gol. Dua hal ini yang dijadikan Juve untuk menghadapi rintangan yang akan dijumpai. Dibawah Juve bukanya tidak ada pesaing tapi para anti-Juve ini sendiri masih belum mampu tampil konsisten tiap pekanya dan juga jarak dari peringkat 2 hingga 6 yang hanya berjarak 4 poin diperkirakan mereka akan sibuk bersaing merebut tempat ke kompetisi eropa daripada menghalangi usaha Juve menjadi juara.
Pada Bundesliga Jerman, Bayern Muenchen berpeluang menjadi deuschermeister setelah unggul  9 poin dari Bayer Leverkusen. Skuad merata,penampilan konsisten,dan bebas dari kasus cedera menjadi faktor penguat lain untuk menjadi juara. Terlebih Leverkusen masih dibayang-bayangi oleh juara bertahan Dortmund. Tapi seperti kebanyakan klub eropa lainya,ujian bagi Bayern akan tiba saat melakoni lanjutan Liga Champion melawan Arsenal dan perjalanan di Piala Jerman. Namun hal ini juga terjadi pada Leverkusen dan Dortmund. Sehingga bisa diprediksi tim yang nanti juara Bundesliga ialah tim yang mampu membagi konsentrasi pada 3 ajang (2 domestik dan 1 eropa) dan mempertahankan performa terbaik mereka.
Pada liga Belanda terjadi persaingan ketat antara 5 tim. PSV Eindhoven selaku pemimpin klasemen dengan 40 poin hanya unggul selisih gol dari FC Twente. Dibawah mereka juga ada 2 tim berpoin sama 37 yakni Ajax Amsterdam dan Feyenoord disusul Vitesse Arnhem dengan 35 poin. Situasi terberat menjadi milik Ajax dengan menjadi wakil tunggal liga Belanda di kompetisi eropa. Problem pembagian konsentrasi menjadi penghalang utama. Sementara kontestan lain tinggal memfokuskan perhatian mereka pada kompetisi domestik. Yang paling diuntungkan adalah Twente,dengan tersingkirnya mereka dari Piala Belanda dan kualifikasi Liga Europa perhatina mereka bisa difokuskan pada Liga saja. Vitesse sendiri tengah naik daun dengan bintang mereka asal Pantai Gading, Wilfried Bony. Tapi dengan absenya bony ke Piala Afrika dan hasil buruk di akhir paruh musim mereka sedikit diragukan untuk bersaing,tapi sebagai sekedar pengganggu masih berpotensi.
Situasi di Prancis lebih ketat lagi dimana 3 tim memimpin klasemen dengan poin yang sama hanya dibedakan selisih gol, yakni PSG,Lyon,dan Marseille. PSG dengan dukungan dana melimpah menjadi unggulan pertama dalam pacuan menuju gelar juara. Skuad gemuk dengan materi bintang menjadi senjata utama mereka. Problem hanya sindrom ketergantungan mereka akan Ibrahimovic dan konsentrasi di Liga Champion. Kehilangan Ibra berdampak besar pada PSG dimana mereka sempat 3 partai tidak menang dan hanya meraih 1 poin saat Ibra absen skorsing. Lyon menjadi pesaing kuat,selain tinggal memfokuskan diri pada kompetisi domestik mereka juga ingi bangkit dan berjaya seperti periode 2002-2008 saat mereka 7 kali beruntun menjadi juara. Marseille sendiri memang langganan papan atas liga perancis terlebih mereka sendiri ingin menebus prestasi buruk mereka musim lalu yang hanya finis di posisi 10.
Pada intinya problem utama dari semua tim unggulan di liga masing-masing adalah pada pembagian konsentrasi ke ajang eropa serta domestik lainya. Problem kelelahan dan cedera menghantui mereka semua. Tak dapat disangkal, tim yang mampu menanggulangi hal tersebut ialah yang mampu meraih gelar liga domestik masing-masing. Selain itu kunci lain yang membuat tim juara ialah konsistensi. Bagaimana tetap bermain di performa terbaik dan juga mampu bereaksi di saat tim sedang tidak bagus.

Ada Apa Dengan Real Madrid?

Ya, ada apa dengan Real Madrid mungkin menjadi pertanyaan yang muncul di benak para penikmat sepakbola,terutama sesudah Madrid ditaklukan “tim gurem” Granada 1-0 minggu pagi dinihari lewat gol bunuh diri superstar mereka Cristiano Ronaldo.  Bak Daud yang mengalahkan Goliath, hal ini mengejutkan banyak orang terutama setelah melihat performa impresif Madrid saat mencuku Valencia 0-5 di Mestalla dan imbang dalam laga El Classico tengah pekan.
image
Performa tandang Madrid menjadi sorotan menjadi sorotan. Dari 12 laga mereka mengalami 5 kali kekalahan,berbeda dari musim lalu yang hanya 1 kali. Banyak pengamat mengaitkan hal ini terhadap problem internal Madrid sendiri. Bertubi-tubi berita miring mengenai ruang ganti Madrid terekspos media. Mulai dari awal musim saat CR7 mengaku sedih, problem penjualan Kaka,hingga yang paling panas tentang beberapa pemain yang memohon kepada Presiden klub agar manager mereka Jose Mourinho dipecat.
image
Jose Mourinho memang menjadi fokus media mengenai merosotnya performa Madrid dibandingkan musim lalu. Terutama setelah keputusan kontroversialnya yang tidak memainkan Iker Casillas waktu melawan Malaga. Isu santer yang berhembus memprediksikan bahwa Mou akan kembali menangani Chelsea. Mou berdalih bahwa turnamen EURO 2012 tahun lalu memang menguras fisik para pemain-nya saat masa pre-season,selain itu tekanan untuk mempertahankan performa seperti musim lalu juga mempengaruhi mental tim. Terlebih semua tim melihat Madrid sebagai sosok unggulan sehingga mereka semua berlomba-lomba untuk menaklukan Juara terbanyak La Liga ini. Madrid sendiri pada awal paruh musim kedua ini masih terkena krisis absenya pemain karena cedera dan skorsing. Selain itu tuntutan untuk memberi gelar Liga Champions yang ke-10 bagi Madrid mungkin membebani pikiran Mou sendiri.
Hal di atas mungkin hanya beberapa kasus yang dianggap kaum jurnalis sebagai penyebab merosotnya performa Madrid musim ini. Runtuhnya mental tim,dan ketidakpercayaan akan manager tim juga imbas dari kasus tadi. Meskipun Presiden klub terus mengatakan posisi Mou tetap aman,tapi bukan tidak mungkin bahwa Mou akan meninggalkan Madrid suatu saat. Reputasi Mou yang dikenal sebagai motivator handal dan dekat dengan pemain mengalami ujian berat saat ini,terlebih saat ini Madrid akan melakoni jadwal yang kurang bersahabat periode februari ini.

diego milito

Milito ingin segera tampil membela Inter musim depan

Diego Milito Berhasrat Segera Comeback Bersama Internazionale

Milito ingin segera tampil membela Inter musim depan
Sandy Mariatna
13 Jun 2013 21:21:00
Milito sudah tidak sabar lagi melakukan comeback bersama Nerazzurri di musim depan.

OLEH  SANDY MARIATNA      Ikuti @fasandym di twitter

Penyerang Internazionale Diego Milito telah bersiap-siap menghadapi musim 2013/14. Ia juga berhasrat segera menjalani comeback setelah berkutat dengan cedera lutut.

Cedera itu didapat penyerang berusia 34 tahun itu saat bertanding melawan CFR Cluj di Liga Europa pada Februari lalu. Sejak saat itu, Milito belum sekalipun merumput bersama Inter.

“Saya tidak dapat menunggu lebih lama lagi dan ingin segera menyambut musim baru. Saya sangat termotivasi,” ujar Milito di laman Facebook resminya.

“Saya sedang menjalani pemulihan di Argentina dan segalanya berjalan dengan baik,” ujar Milito yang di musim lalu mencetak sembilan gol dari 20 penampilannya di Serie A Italia.

Milan Belum Nego Carlos Tevez

Belum akan hijrah ke Milan dalam waktu dekat.
Milan menampik kabar spekulasi bakal bergabungnya Carlos Tevez dari Manchester City di musim panas ini.

Tevez disebut-sebut sebagai bahan barter Manchester City untuk mendapatkan Stephan El Shaarawy. Namun pihak Milan memastikan pihaknya tak melakukan negosiasi untuk meresmikan transfer tersebut.

"Tak ada negosiasi dengan Tevez," ungkap wakil presiden Milan Adriano Galliani.

Sebelumnya Galliani juga sudah menyatakan Milan tak akan menutup peluang El Shaarawy meninggalkan klub.

frank ribery

Ribery siap bersaing untuk Ballon d'Or

Franck Ribery Jadi Pesaing Terbaru Lionel Messi-Cristiano Ronaldo

Ribery siap bersaing untuk Ballon d'Or
Taufik Bagus
13 Jun 2013 12:07:00
Di daftar pemain terbaik Bloomberg Sports, Franck Riery bercokol di tiga besar.

OLEH   TAUFIK BAGUS

Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo mendapatkan pesaing baru dalam daftar pemain terbaik. Versi Bloomberg Sports, Franck Ribery menjadi pesaing utama Messi dan Ronaldo.

Dalam daftar pemain terbaik Bloomberg Sports, Messi berada di puncak disusul Ronaldo di posisi kedua. Bila Andres Iniesta dan Xavi Hernandez bergantian menguntit kedua pemain tersebut dalam daftar pemain terbaik FIFA, tahun ini dua pemain Barcelona itu digeser Ribery.

Bill Squadron, presiden dari Bloomberg Sports, mengungkapkan pihaknya terus mencari cara yang baru menggunakan analisa terhadap statistik yang bakal menarik buat fans untuk menentukan siapa yang pantas diposisikan sebagai yang terbaik.


"Analiktik menjadi sangat penting bagi fans dan menjadi kekuatan tersendiri bagi klub membuat keputusan, dan kami yakin indeks ini akan membantu perdebatan secara sehat dan akan menjadi alat pengukur yang tepat bagi pemain untuk melakukan evaluasi," tandasnya, Kamis (13/6).

Inilah 50 pemain terbaik versi Bloomberg Sports:
1 Lionel Messi Barcelona 91.25,
2 Cristiano Ronaldo Real Madrid 91.16,
3 Franck Ribery Bayern Munich 89.27,
4 Marco Reus Borussia Dortmund 89.10,
5 Andrea Pirlo Juventus 88.62,
6 Robin van Persie Manchester United 88.14,
7 Giorgio Chiellini Juventus 87.46,
8 Marek Hamsik Napoli 87.01,
9 Gareth Bale Tottenham 87.01,
10 Santiago Cazorla Arsenal 86.37,
11 Arturo Vidal Juventus 86.19,
12 Marouane Fellaini Everton 85.92,
13 Maxime Gonalons Lyon 85.89,
14 Bastian Schweinsteiger Bayern Munich 85.88,
15 Luis Suarez Liverpool 85.49,
16 Leighton Baines Everton 85.11,
17 Mesut Ozil Real Madrid 84.75,
18 Jan Vertonghen Tottenham 84.25,
19 Thomas Muller Bayern Munich 83.96,
20 Edinson Cavani Napoli 83.78,
21 Rafael Manchester United 83.33,
22 Toni Kroos Bayern Munich 83.19,
23 Zlatan Ibrahimovic Paris Saint-Germain 82.91,
24 Juan Mata Chelsea 82.26,
25 Xavi Barcelona 81.97,
26 Wayne Rooney Manchester United 81.95,
27 Kwadwo Asamoah Juventus 81.51,
28 Christian Abbiati AC Milan 81.27,
29 Christian Benteke Aston Villa 81.03,
30 Falcao Atletico Madrid 80.78,
31 Dante Bayern Munich 80.52,
32 Mario Gotze Borussia Dortmund 80.39,
33 Hugo Campagnaro Napoli 80.10,
34 Jefferson Farfan Schalke 79.89,
35 Oliver Sorg Freiburg 79.72,
36 Erik Lamela Roma 79.56,
37 Robert Lewandowski Borussia Dortmund 79.11,
38 Phillipp Lahm Bayern Munich 78.54,
39 Gonzalo Higuain Real Madrid 78.52,
40 Dani Alves Barcelona 78.15,
41 Pierre-Emerick Aubameyang Saint Etienne 77.98,
42 Yaya Toure Manchester City 77.86,
43 Kevin Constant AC Milan 77.81,
44 Stefan Kiessling Bayer Leverkusen 77.42,
45 Mikel Arteta Arsenal 77.26,
46 Simon Mignolet Sunderland 76.87,
47 Antonio Di Natale Udinese 76.55,
48 Alexander Meier Eintracht Frankfurt, 76.21,
49 Mathieu Valbuena Marseille 76.06,
50 Ron-Robert Zieler Hannover 75.88.

Adriano Galliani: AC Milan Pelanggan Setia Manchester City



Menurut Galliani, kedatangan para pemain Robinho, De Jong, dan Balotelli ke San Siro menandakan Milan sebagai konsumen terbaik The Citizens

OLEH  SANDY MARIATNA      Ikuti @fasandym di twitter

CEO AC Milan Adriano Galliani menyebut terdapat hubungan yang spesial antara timnya dengan Manchester City. Hal tersebut terkait dengan adanya pemain-pemain Rossoneri yang dibeli dari The Citizens dalam beberapa tahun terakhir.

Pemain-pemain seperti Robinho, Nigel de Jong, dan terakhir Mario Balotelli adalah bukti bahwa Milan merupakan salah satu pelanggan terbaik dari klub kaya Liga Primer Inggris itu.

Dalam bursa transfer panas musim ini, Milan terus dikabarkan mengincar pemain City yang lain, yakni Carlos Tevez. Penyerang Argentina berusia 29 tahun itu masih punya kontrak di Etihad hingga 2014, namun berencana hengkang pada musim panas ini.

“Saya belum berbicara dengan Tevez, tetapi mungkin saya akan melakukannya di masa depan. Kami tidak akan melakukan pendekatan ilegal untuk mendapatkan sang pemain. Saat ini, kami belum melakukan negosiasi dengan City,” ujar Galliani.

“Akan tetapi, City sudah paham bahwa kami adalah pelanggan terbaik mereka dalam beberapa tahun terakhir. Kami membeli Robinho, Nigel de Jong, dan Mario Balotelli dari mereka,” imbuh Galliani.Balotelli, salah satu pembelian terbaik Milan dari City

Prediksi Semifinal Euro U-21

13711326581416967490
en.wikipedia.com
Sabtu (15/2) pergelaran Euro U-21 di Israel akan melanjutkan aksinya di babak semifinal. Spanyol, Italia, Belanda, dan Norwegia menjadi empat tim tersisa yang akan memperebutkan trofi yang dua tahun lalu diraih Spanyol setelah di final mengandaskan Swiss 2-0. Tahun ini, siapakah yang berpeluang ke partai puncak? Berikut prediksinya.
SPANYOL vs. NORWEGIA
Spanyol menyapu bersih tiga laga Grup B pentas Euro U-21, sekaligus menggenapi rekor 24 pertandingan tak terkalahkan di level U-21 Eropa. Capaian luar biasa ini menjadi modal apik untuk menghadapi Norwegia yang akan berupaya melanjutkan kejutan di babak semifinal Euro U-21 2013 di Israel.
Di turnamen kali ini, La Rojita mengandalkan perpaduan kreatif Thiago Alcantara dan Isco sebagai poros permainan tiki taka. Kedua pemain yang selalu bermain di tiga laga fase grup selalu menunjukkan peran sentral keduanya, Thiago bertugas menjaga keseimbangan tim, sedangkan Isco berperan sebagai playmaker yang lugas bermain di segala sisi lapangan. Selain dua pemain tersebut, masih ada David De Gea yang belum sekalipun kebobolan dan Alvaro Morata yang sementara menahbiskan diri sebagai top scorer turnamen dengan tiga gol.
Norwegia sukses lolos ke babak semifinal setelah sukses membungkam Inggris dan menahan Italia. Permainan Norwegia mengandalkan gaya spartan yang sabar menunggu serangan lawan di zona pertahanan dan sesekali mencoba mencuri peluang dengan serangan balik. Selama fase grup, pola permainan Norwegia terbukti ampuh membuat frustasi pemain-pemain Inggris dan Italia yang terus menyerang sepanjang laga. Penampilan kapten tim Stefan Standberg yang tenang di jantung pertahanan dan aksi heroik Orjan Haskjold di bawah mistar ialah kunci permainan efektif ala tim Skandinavia.
Di duel kedua tim pada semifinal Euro U-21, yang akan dihelat di Stadion Netanya, dapat dipastikan Spanyol akan menguasai bola melebihi 65%, sedangkan Norwegia akan dengan sabar menunggu di zona sendiri dan melakukan serangan dengan umpan-umpan jauh. Tendangan bebas dan sepak pojok akan kembali menjadi tumpuan Norwegia untuk mengais angka. Akan tetapi, Norwegia harus mewaspadai permainan tiki taka anak asuhan Julen Lopetegui yang mampu memadukan umpan-umpan pendek dan jauh, serta memaksimalkan kecepatan Iker Munian dan Cristian Tello di kedua sisi lapangan.
Pola permainan pertahanan berlapis skuad asuhan Tor Ole Skullerud bukanlah hal baru bagi Spanyol. Thiago cs. akan bermain sabar dengan penguasaan bola sembari menantikan kelengahan zona pertahanan yang digalang Standberg dan kolega. Dengan dominasi yang akan ditunjukkan  kemungkinan besar Spanyol akan melangkah ke partai puncak dengan keunggulan margin dua gol.
Prediksi: Spanyol 60-40 Norwegia
ITALIA vs. BELANDA
Laga semifinal kedua ini menyajikan pertarungan dua kutub sepakbola Eropa yang selalu memiliki bakat-bakat luar biasa di lapangan hijau. Di ajang Euro U-21 ini, Italia dan Belanda menjadi dua tim awal yang memastikan kaki di fase 4 besar. Sehingga, pertarungan keduanya menjanjikan sebuah laga sengit dan sarat gengsi yang sangat sayang dilewatkan.
Italia di bawah asuhan Devis Mangia berhasil kokoh di puncak klasemen Grup A Euro U-21 setelah sukses mengalahkan Inggris dan Israel, dan secara dramatis menahan imbang Norwegia di pertandingan pamungkas fase grup. Seperti para seniornya, Azzurri yunior bermain dengan kedisiplinan tingkat tinggi dalam bertahan. Dalam hal menyerang, mereka mengutamakan koordinasi apik lini per lini untuk membuka celah pertahanan lawan. Marco Verratti yang didaulat sebagai deep-lying playmaker menjadi tumpuan lini tengah bersama Fausto Rossi dan Alessandro Florenzi  untuk mengalirkan bola kepada para pemain depan. Di depan, nama-nama berbakat macam Ciro Immobile, Lorenzo Insigne, dan Manolo Gabbiadini menjadi jagoan Italia demi meraih gol-gol kemenangan. Namun, lini tengah Italia harus ditinggalkan salah satu andalannya, Luca Marrone, yang harus pulang lebih awal karena cedera hamstring.
Belanda ialah kesebelasan yang selalu menampilkan permainan menyerang, tak peduli setangguh apa lawan yang dihadapi. Hal ini membuat tim Oranje muda menjadi kontestan dengan gol terbanyak di ajang Euro U-21 dengan delapan gol. Totalitas menyerang ala total football sangatlah didukung dengan komposisi permain Oranje yang diisi nama-nama wonderkid, seperti Kevin Strootman, Leroy Fer dan Adam Maher di lini vital permainan. Ketiga pemain tersebut tidak hanya piawai menjadi poros permainan anak asuh Cor Pot, namun juga ampuh menjadi alternatif pencetak gol. Di depan, trio Georginio Wijnaldum, Ola John, dan Luuk de Jong sangatlah berbahaya. Jerman dan Rusia telah menjadi makanan empuk ketiganya. Sayangnya, Belanda memiliki kelemahan di lini pertahanan. Lini yang dikomandani Daley Blind ini telah kecolongan tujuh gol atau yang terburuk di antara empat semifinalis.
Permainan menarik, yang sarat jual beli serangan akan menjadi tontonan di laga yang berlangsung di Stadion Ha Moshava ini. Pertarungan lini tengah antara Marco Verratti dan Kevin Strootman akan sangat menentukan hasil akhir laga. Italia harus mewaspadai serangan sporadis Belanda, sedangkan Belanda harus selalu menjaga konsentrasi terutama di lini belakang bila tidak mau dihukum Italia.
Untuk memenangkan pertandingan kedua tim harus memiliki sosok pembeda yang dapat memastikan kemenangan. Ada kemungkinan pemain pengganti akan menentukan hasil yang diraih kedua tim. Meski ini laga semifinal, namun laga akan tetap berlangsung selama 90 menit tanpa memerlukan perpanjangan waktu. Tim yang menang pun bisa diprediksi hanya akan meraih kemenangan dengan skor tipis.

Klub Sepakbola Jerman Menorehkan Sejarah Di Piala Champion…

Para pecandu sepakbola akan disuguhi tontonan menarik dan merupakan pertandingan yg dianggap paling bergengsi selama berlangsungnya piala Champion…Pertemuan 4 kesebelasan top klub di Eropa yg diwakili oleh 2 klub dari Spanyol dan 2 dari Jerman…Kejuaraan ini akan menjadi ajang pembuktian klub siapa yg terbaik di daratan  eropa..
Kiblat sepakbola eropa mulai bergeser dari yg semula sering didominasi oleh klub2 Inggris maupun Italia, kini perlahan menuju ke Spanyol dan Jerman..Dalam ranking FIFA pun menempatkan kedua negara tsb pada urutan teratas..
Undian yg dilakukan di kota Nyon Swiss bakal mempertemukan juara Bundesliga thn ini melawan Barca yg sudah hampir dipastikan menjuarai liga Spanyol dan Real Madrid yg menempati posisi kedua jg akan dilayani oleh Borrusia Dortmund yg berada diurutan 2 klasemen Bundesliga…
Kracherspiele im Halbfinalebild.de
FC. BAYERN MÃœNCHEN vs FC. BARCELONA
Pertandingan pertama pada tgl 23.04 akan dilangsungkan di stadion Allianz Arena dan FC. Bayern bertindak sebagai tuan rumah…Pertandingan tandang akan dilakukan pada tgl 01.05 di Barcelona…
Bayern akan melawan kesebelasan terbaik dunia. Mungkinkah menang…???
Karl Heinz Rummenigge sbg salah satu chef kesebelasan menganggap pertandingan leg pertama yg dilakukan di München sedikit memberi keberuntungan…Dia mengibaratkan pertemuan tsb seperti sewaktu kesebelasannya bertemu dg Juventus di perdelapan final yg dimenangkannya 2-0…Pendapat yg sedikit bergeser dari pikiran orang kebanyakan yg menilai pertandingan tandang di leg pertama adalah hal yg menguntungkan…Walaupun demikian dia jg mengakui bahwa Barca adalah klub terbaik saat ini dan akan menjadi pekerjaan yg sangat berat bagi Bayern utk mengalahkannya…
Selain didukung para pemain seperti Xavi, Iniesta dan Messi dkk yg memiliki kualitas melebihi klub2 lain, dg sembuhnya Messi dari cedera menjadikan Barca tim yg bisa membuat setiap klub akan tersihir…
Jupp Heynckes sbg pelatih mengungkapkan bahwa dia mengenal Barca melebihi Bayern sbg klub asuhannya…Sempat beberapa tahun melatih di Spanyol dan mengikuti permainan Barca, dg alasan tsb mengklaim bahwa dia tahu persis philosofi, taktik dan sistem semua pemainnya dan ini diangapnya sbg sisi yg positif…
Dalam 4 x pertemuan terakhir kedua kesebelasan, catatan Bayern lebih unggul dari Barca dg 2 x menang 1 x draw dan mengalami kekalahan telak 4-0 pada tahun 2009 sewaktu diasuh pelatih Jürgen Klinsmann…
BORRUSSIA DORTMUND vs REAL MADRID
Undian yg menempatkan Dortmund melawan Madrid yg pertandingannya akan dilaksanakan tgl 24.04 dan 30.04 oleh Boss Dortmund dianggap sbg impian yg menjadi kenyataan…Dengan bekal keyakinan sempat mengalahkan dibabak penyisihan dg 2-1 dan menahan imbang 2-2 menjadi modal kepercayaan diri yg besar dan memberikan motivasi tersendiri…
Stefan Effenberg yg pernah menjadi kapten Bayern München dan menjuarai piala Champion..mengatakan bahwa dia berbincang dg Jose Mourinho dan pelatih Madrid tsb sempat bergetar dan menyatakan sangat menghormati Dortmund..
Dortmund sendiri selama berlangsungnya piala Champion adalah satu2nya klub yg belum pernah mengalami kekalahan dan dibanding dg 3 kesebelasan lainnya di semifinal ini mencetak rekor paling sedikit kemasukan gol…hanya 9..!!
Perpaduan pemain muda, kekompakan yg mengandalkan permainan tim dan  tidak tergantung hanya kepada beberapa pemainnya saja membuat tim ini dalam 4 tahun terakhir mengalami kemajuan yg pesat…Dari semula klub yg mengalami masalah finansial sejak ditangani oleh pelatih Jurgen Klopp menjadikan klub yg sehat, menjuarai bundesliga 2 x berturut-turut dan termasuk klub yg disegani di Eropa..Dengan majunya klub ini sampai ke babak semifinal diperkirakan sudah memberikan masukan keuangan sekitar 45 juta euro…
Untuk kali pertama dalam sejarah persepakbolaan Jerman tahun ini bisa menempatkan 2 kesebelasannya sampai ke babak semifinal..Catatan sejarah yg masih ditunggu kelanjutannya dan akan menjadikan moment yg paling ditunggu masyarakatnya jika bisa menempatkan 2 kesebelasan tsb bertemu di final yg akan dilangsungkan di Wembley stadion Inggris pada tgl 25 Mei nanti…

Lionel Messi Terancam Penjara Enam Tahun

Lionel Messi Terancam Penjara Enam Tahun 
Bola.net - Kasus penggelapan pemasukan untuk menghindari pajak yang dituduhkan kepada Lionel Messi dan ayahnya, Jorge, masih menjadi berita utama di Spanyol. Berbagai pihak memberikan opininya mengenai kasus yang menimpa peraih Ballon d'Or empat kali beruntun itu.

Sejauh ini Messi masih merupakan tertuduh, artinya dia belum benar-benar terbukti melakukan pelanggaran. Namun jika jaksa yang melayangkan tuntutan bisa membuktikan tuduhannya, Messi bisa dihukum enam tahun penjara, demikian menurut Kantor Berita Spanyol EFE.

Messi sudah memberikan bantahan atas tuduhan tersebut. Ia merasa tak pernah melakukan tindakan ilegal dengan mengirimkan uangnya ke Uruguay dan Belize untuk menghindari pajak.

Menurut seorang pengacara internasional John Callow, bisa jadi Messi memang tak tahu-menahu bahwa pelanggaran itu terjadi. Saat ini Messi hanya harus membuktikan bahwa dirinya tidak mengetahui 'kejahatan' yang dilakukan pada 2007 hingga 2009 itu.

"Jika Messi bisa membuktikan bahwa dia tidak mengetahui tindakan itu, maka dia akan aman dari hukuman. Jika pelanggaran itu memang terjadi dan Messi tak mengetahuinya, maka kemungkinan yang akan mendapatkan hukuman adalah ayahnya," ujar Callow. Messi memang disebut menyerahkan pengelolaan keuangannya kepada sang ayah.

Meski demikian, Callow menegaskan bahwa jika Messi mengetahui tindakan ilegal itu, maka semua orang yang terlibat juga akan mendapatkan hukuman, termasuk sang ayah dan konsultan pajaknya. (tdm/hsw)

Pemain Baru Liverpool 2013/2014 : Kolo Toure

Transfer Pemain Liverpool Terbaru
Berita Bola - Kolo Toure menjadi pemain terbaru Liverpool untuk musim depan (2013/2014) yang didapat secara gratis pada bursa transfer musim panas ini. Kolo Toure yang kontraknya habis bersama Manchester City akhir musim ini, setuju untuk mengikat kontra dengan Liverpool. Dengan pengalamannya, Toure diharapkan mampu memperkokoh lini belakang The Reds musim depan.
Bek berkebangsaan Pantai Gading ini diproyeksikan untuk menggantikan Jamie Carragher yang pensiun akhir musim lalu. Secara resmi, Toure akan pindah ke Liverpool pada 1 Juli ketika kontraknya dengan City berakhir.
Dalam karirnya, Kolo Toure yang kini berusia 32 tahun, pindah dari Arsenal ke Manchester City pada Juli 2009 dengan nilai transfer Pound 14 juta atau sekitar Rp 207 miliar. Walaupun bukan pilihan utama, Ia ikut membawa Manchester City menjuarai Liga Primer pada musim kompetisi 2011-2012. Karirnya semakin meredup di musim 2012-2013, manajer Roberto Mancini hanya 13 kali memasangnya.

Bahkan di Liga Champions, Mancini -yang sekarang sudah dipecat oleh manajemen City- tidak memasukannya di daftar pemain.

Sementara itu ketika berada di Arsenal, saudara kandung Yaya Toure ini dua kali mengantarkan klub London tersebut merebut Piala FA.

Ia juga bagian dari tim Arsenal yang selama musim pertandingan 2003-2004 tidak sekalipun mencatat kekalahan, sekaligus merebut gelar juara Liga Primer pada musim tersebut.

Kolo Toure absen dari tim City yang meraih Piala FA pada 2011 karena menjalani hukuman larangan bertanding selama enam bulan setelah dinyatakan memakai obat terlarang.
Pindah ke Liverpool dengan memutuskan tidak memperpanjang kontraknya bersama City, menjadi keputusan tepat bagi Kolo Toure agar dapat menjadi pilihan utama.

Roberto Mancini Dipecat Manchester City

Roberto Mancini Manchester City 2013
Berita Bola - Akibat Manchester City tidak meraih satupun gelar musim ini, Roberto Mancini dipecat dari posisi manajer (pelatih) City akhir musim ini. Kepastian ini disampaikan manajemen The Citizen beberapa waktu lalu. Bagi sejumlah pihak, pemecatan Mancini ini bukanlah sesuatu yang mengejutkan, mengingat sebelumnya selalu berhembus isu pemecatan pelatih asal Italia ini pasca City tersingkir di fase grup Liga Champions akhir tahun lalu. 
Jika bagi para pengamat pada umumnya pemecatan ini tidak mengejutkan, hal berbeda bagi fans The Citizens, pemecetan Mancini tetaplah mengejutkan dan sangat disayangkan, karena bagi mereka Mancini adalah pahlawan. Sosok yang mampu memimpin dan mensolidkan ego bintang-bintang City untuk menghapus puasa gelar The Citizens selama ini.
"Dengan rasa penyesalan, Manchester City FC mengumumkan bahwa Roberto Mancini sudah dibebastugaskan dari posisinya sebagai manajer Manchester City," tulis City di situs resminya.

"Asisten Manajer Brian Kidd untuk sementara akan mengambil alih tanggung jawab di dua laga sisa musim ini dan tur pramusim ke Amerika Serikat," lanjut pernyataan tersebut.

Seperti diketahui, Roberto Mancini ditunjuk menangani City pada bulan Desember 2009, menggantikan Mark Hughes. Selama 3,5 tahun menakhodai City, Mancini sudah mengantar City meraih satu piala Premier League (2011–12), satu trofi Piala FA (2010–11), dan satu Community Shield (2012).

Dan berikut adalah pernyataan khusus dari Khaldoon Al Mubarak selaku chairman klub mewakili sang pemilik klub Sheikh Mansour. "Rekam jejak Roberto sudah berbicara sendiri dan ia mendapatkan rasa hormat dan terima kasih dari (pemilik City) Sheikh Mansour, diri saya sendiri, dan juga Direksi, atas seluruh kerja keras dan komitmennya selama 3,5 tahun ini," kata Al Mubarak di situs resmi City.

"Ia jelas sudah mendapatkan rasa kasih sayang dan rasa hormat dari para suporter. Ia sudah melakukan apa yang ia janjikan dan mengantarkan trofi dan kesuksesan, menyudahi puasa 35 tahun klub ini dan meraih gelar di 2012. Secara pribadi saya ingin berterima kasih kepadanya atas dedikasi dan juga kemajuan yang ia buat dan juga dukungan dan rasa persahabatannya," paparnya.
Mewakiliki fans City, Kevin Parker selaku juru bicara dari Manchester City Supporters Club menyampaikan tanggapannya, "Ia (Mancini) sudah menghadirkan sukes masif. Saya sudah menjadi pemegang tiket musiman selama 40 tahun--kami menanti seumur hidup untuk memenangi trofi seperti Liga Primer, Piala FA, dan Community Shield. Ini mungkin titik terendah saya sebagai suporter City dan saya bahkan sudah melihat mereka terdegradasi beberapa kali. Ini mengecewakan," ujar Parker.

"Tapi satu hal yang pasti, dan ini bukan semata emosi yang berbicara; Kami sebagai suporter City takkan pernah melupakan kontribusi yang telah dibuat Roberto Mancini untuk klub ini," tegas Parker yang mungkin diamini fans City dimanapun.

pembeliaan baru manchester city

Bursa Transfer Manchester City
Berita Bola - Manchester City mendapatkan pemain baru untuk skuadnya di musim 2013/2013. Pada bursa transfer awal musim ini, City berhasil membeligelandang bertahan Shakhtar Donetsk, Fernandinho. Pemain 28 tahun berkebangsaan Brazil ini ditransfer dengan harga 30 juta poundsterling. Di City, Fernandinho mendapatkan kontrak berdurasi empat tahun di City dan akan mengenakan kostum bernomor punggung 25.

"Ini adalah perubahan, tantangan, dan kesempatan yang sudah lama saya nantikan. Bermain di Premier League untuk City bagaikan sebuah mimpi," aku Fernandinho di situs resmi klub.

"Ambisi saya di sini adalah untuk memenangi semua titel. Bermain untuk klub besar di liga besar membuat saya sangat bahagia. Saya berharap bisa membalas apa yang sudah dilakukan City untuk saya," tambahnya.

"Saya tahu akan menghadapi tantangan, tapi saya siap. Setiap pemain di level tinggi akan menghadapi tekanan dan harus meresponsnya dan saya juga siap untuk itu," kata pemain bernama lengkap Fernando Luiz Rosa ini.

"Saya tak sabar bertemu rekan-rekan baru saya dan menjadi bagian dari tim. Saya ingin membantu mendatangkan lebih banyak trofi dan sejarah untuk Manchester City," tegasnya.

Fernandinho mengawali kariernya di klub Brasil, Atletico Paranaense. Dia hijrah ke Eropa dan memperkuat Shakhtar sejak 2005. Delapan musim bermain di Shakhtar, dia merebut 14 trofi, termasuk enam titel Liga Primer Ukraina dan Piala UEFA 2009.

pembeliaan baru manchester city

Jesus Navas Pemain Baru Manchester City
Berita Bola - Jesus Navas menjadi pembelian terbaru Manchester City di bursa transfer musim panas 2013/2014 ini. Jesus Navas secara resmi dinyatakan sebagai pemain baru The Citizen dengan kontrak 4 tahun. Navas dibeli dari Sevilla dengan harga 14,9 juta poundsterling.
Gelandang Spanyol berusia 27 tahun itu didatangkan Manchester City untuk memperkuat sektor kanan City. Mengingat posisi aslinya sebagai pemain sayap kanan, Navas diproyeksikan sebagai bagian dari strategi permainan City musim depan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Manchester City mendatangkan sejumlah pemain dengan banderol harga tinggi untuk memperkuat diri setelah gagal mempertahankan trofi Liga Primer Inggris yang direbut rival sekota mereka Manchester United.

Navas bergabung dengan Manchester City sekitar sepekan setelah gelandang Brasil Fernandinho diboyong dengan nilai transfer sekitar 30 juta poundsterling. Diperkirakan masih sejumlah pemain bintang lainnya akan menyusul menjadi Pemain Baru Manchester City 2013/2014 seiring dengan masih aktifnya City dibursa transfer musim panas ini.

"Manchester City adalah proyek yang sangat menarik dan saya merasa ini adalah waktu yang tepat untuk bergabung dengan mereka," ujar Navas.

sejarah klub

50 Klub Sepakbola Terbaik Eropa Sepanjang Sejarah, inilah data yang baru-baru ini dirilis oleh situs Football Pantheon yang merilis generasi klub terbaik sepanjang masa. Situs ini ditulis oleh  Miguel Delaney, jurnalis sepakbola asal Irlandia yang tinggal di London dan bekerja bagi ESPN, The Independent, dan Irish Examiner
Ia merujuk pada data-data berupa gelar (piala), rekor dan kemenangan yang diraih oleh masing-masing klub. Adapun klub yang dimaksud adalah tim dari sebuah generasi emas dimasing-masing klub Eropa.
Berikut adalah daftar 50 Klub Sepakbola Terbaik Eropa Sepanjang Sejarah versi Football Pantheon:
1. Ajax Amsterdam (Era 1965 - 1973)
Poin: 1.575
Dengan total football yang begitu spektakuler, Ajax seolah memenangi setiap laga, setiap trofi, selama delapan tahun di akhir 60-an dan awal 70-an. Bukan hanya gelar, tapi performa Johan Cruyff dkk. yang begitu eksepsional hingga layak ditahbiskan sebagai klub terhebat sepanjang masa.
Prestasi: Piala Champions 1971, 1972, 1973; Liga Belanda 1966, 1967, 1968, 1970, 1972, 1973; Piala Belanda 1967, 1970, 1971, 1972; Runners-up Piala Champions 1969
Pelatih: Rinus Michels, Stefan Kovacs
Best XI (4-3-3): Stuy; Suurbier, Hulshoff, Vasovic, Krol; Neeskens, Haan, Muhren; Rep, Cruyff, Keizer
2. Real Madrid (Era 1953 – 1960)
Poin: 1.470
Lima juara Piala Champions dengan kemenangan 7-3 atas Eintracht Frankfurt yang jadi kulminasinya. Alfredo Di Stefano, Ferenc Puskas, Gento, dan Raymond Kopa membawa Real Madrid menjadi jawara yang tak tertandingi di masanya.
Prestasi: Piala Champions 1956, 1957, 1958, 1959, 1960; Liga Spanyol 1954, 1955, 1957, 1958
Pelatih: Enrique Fernandez, Jose Villalonga, Luis Carniglia, Miguel Munoz
 Best XI (3-2-5): Dominguez, Marquitos, Santamaria, Pachin, Munoz; Zarraga, Kopa, Rial, Di Stefano, Puskas, Gento
3. Liverpool (Era 1975 – 1984)
Poin: 1.300
 Bila Bill Shankly menjadi orang pertama yang membuat Liverpool sebagai juara secara rutin, maka Bob Paisley merupakan sosok yang mengantar The Reds juara tanpa ampun.
Prestasi: Piala Champions 1977, 1978, 1981, 1984; Liga Inggris 1976, 1977, 1979, 1980, 1982, 1983, 1984; Piala Liga1981, 1982, 1983, 1984; Uefa Cup 1976
Pelatih: Bob Paisley, Joe Fagan
 Best XI (4-4-2): Clemence; Neal, A Kennedy, Hansen, Hughes; R Kennedy, Souness, McDermott, Heighway; Keegan, Dalglish

4. Barcelona (Era 2008 – 2011)
Poin: 1.280
Disebut-sebut sebagai tim terhebat sepanjang masa. Kombinasi La Masia pada diri Leo Messi-Andres Iniesta-Xavi membawa Barca begitu menakutkan hingga pernah membantai Real Madrid 5-0 pada 2010 lalu.
Prestasi: Liga Champions 2009, 2011; Liga Spanyol 2009, 2010, 2011; Piala Spanyol 2009
Pelatih: Pep Guardiola
Best XI (4-3-3): Valdes; Dani Alves, Abidal, Pique, Puyol; Busquets, Xavi, Iniesta; Pedro, Messi, Eto’o
5. Bayern Munich (1971 – 1976)
Poin: 1.260
Era di mana Gerd Muller pernah mencetak 55 gol dalam semusim Bundesliga. Dengan Franz Beckenbauer, mereka juga menjadi satu dari hanya dua tim yang pernah juara Piala Champions tiga kali berturut-turut.
Prestasi: Piala Champions 1974, 1975, 1976; Liga Jerman 1972, 1973, 1974
Pelatih: Udo Lattek, Dettmar Cramer
Best XI (4-3-3): Maier; Hansen, Schwarzenbeck, Beckenbauer, Breitner; Roth, Zobel, Hoeness, Rummenigge, Muller, Kapellmann

6. Benfica 1959 – 1968
Poin: 1.165
 Dianggap sebagai cerminan Brasil 1970. Dimotori Eusebio, Benfica menguasai Eropa dengan taktik menyerang total di era di mana catenaccio begitu kental.
 Prestasi: Piala Champions 1961, 1962; Liga Portugal 1960, 1961, 1963, 1964, 1965, 1967, 1968; Piala Portugal1962, 1964; Runners-up Piala Champions 1963, 1965, 1968
Pelatih: Bela Guttmann, Fernando Riera, Lajos Czeizler, Elek Schwartz, Fernando Cabrita
Best XI (3-3-4): Periera; Mario Joao, Germano, Angelo; Cavem, Cruz, Jose Augusto, Eusebio, Aguas, Coluna, Simoes
7. Inter Milan 1962 – 1967
Poin: 1.145
Dengan sentuhan ajaib pelatih bertangan dingin Helenio Herrera, Internazionale menguasai Italia dan Eropa dengan strategi nan legendaris catenaccio.
Prestasi: Piala Champions 1964, 1965; Serie A 1963, 1965, 1966; Runners-up Piala Champions 1967Pelatih: Helenio Herrera
Best XI (5-2-3): Sarti; Burgnich, Facchetti, Picchi, Guarneri; Tagnin; Luis Suarez, Corso; Jair, Mazzola, Peiro
8. Celtic 1965 – 1974
Poin: 1.140
Era di mana Celtic menjuarai Liga Skotlandia sembilan kali berturut-turut. Di bawah pelatih legendaris Jock Stein, Celtic mencicipi Piala Champions 1967.
Prestasi: Piala Champions 1967; Liga Skotlandia 1966, 1967, 1968, 1969, 1970, 1971, 1972, 1973, 1974; Piala Skotlandia 1967, 1969, 1971, 1972, 1974; Piala Liga Skotlandia 1966, 1967, 1968, 1969, 1970; Runners-up Piala Champions 1970
Pelatih: Jock Stein
Best XI (4-2-4): Simpson; Craig, Gemmell, McNeill, Clark; Murdoch, Auld; Johnstone, Lennox, Wallace, Chalmers
9. AC Milan 1991 – 95
Poin: 1.135
Ada dua periode AC Milan di 90-an. Pertama era Arrigo Sacchi, dan kedua era Fabio Capello. Meski tak seatraktif Dream Team Sacchi, Milan Capello terbukti lebih sukses. Saat menjuarai Serie A 1992, mereka pernah mengalahkan Fiorentina 8-2 dan juara bertahan Sampdoria 5-1. Mereka pun sempat tak terkalahkan dalam 58 laga.
Prestasi: Liga Champions 1994; Serie A 1992, 1993, 1994; Runners-up Liga Champions 1993, 1995
 Pelatih: Fabio Capello
Best XI (4-3-1-2): Rossi; Tassotti, Maldini, Baresi, Costacurta; Donadoni, Desailly, Albertini, Boban, Savicevic, Simone
10. Torino 1945 – 1949
Poin: 1.110
Untuk menggambarkan kekuatan Torino di era ini, mereka pernah unggul 6-0 hanya dalam waktu 19 menit saat menghadapi AS Roma pada 1949. Bisa dibayangkan betapa dominannya mereka di Italia bila tidak ada tragedi kecelakaan pesawat Superga yang menewaskan pemain-pemain Torino di 1949.
Prestasi: Serie A 1946, 1947, 1948, 1949
Pelatih: Luigi Ferrero, Mario Sperone, Egri Erbstein
Best XI: Bacigalupo, Ballarin, Maroso, Grezar, Rigamonti, Castigliano, Menti, Loik, Gabetto, Mazzola, Ossola
11. Manchester United 2006 – 09
Poin: 1.095
Bila treble 1999 jadi puncak karier Sir Alex Ferguson di United, maka era ini merupakan periode tersukses sang pelatih legendaris di Setan Merah.
Prestasi: Liga Champions 2008; Liga Inggris 2007, 2008, 2009; Piala Liga 2009; Runners-up Liga Champions 2009
Pelatih: Alex Ferguson
Best XI (4-3-3): Van der Sar; Brown, Evra, Vidic, Ferdinand, Hargreaves, Carrick, Giggs; Rooney, Tevez, Ronaldo
12. Barcelona 1988 – 1994
Poin: 1.085
Bukan hanya AC Milan, Barcelona pun punya Dream Team di era 90-an. Barcelona berhasil mengimplementasikan total football modern dari pelatih Johan Cruyff.
Prestasi: Liga Champions 1992; Liga Spanyol 1991, 1992, 1993, 1994; Piala Spanyol 1990; Piala Winners 1989; Runners-up Liga Champions 1994
Pelatih: Johan Cruyff
Best XI (4-3-3): Zubizarreta; Ferrer, Sergi, Koeman, Nadal; Guardiola, Bakero, Beguiristain; Laudrup, Stoichkov, Romario.
13. Juventus 1976 – 1986
Poin: 1.070
Dinasti terlama sepanjang sejarah sepak bola Italia. Seperti dinasti Sir Alex Ferguson di United saat ini. Giovanni Trapattoni membuat Juve jadi tim menakutkan di era 80-an.
Prestasi: Piala Champions 1985; Serie A 1977, 1978, 1981, 1982, 1984, 1986; Piala Italia 1979, 1983; Piala Winners 1984; Uefa Cup 1977; Runners-up Piala Champions 1983
Pelatih: Giovanni Trapattoni
Best XI (4-4-2): Tacconi; Gentile, Cabrini, Brio, Scirea; Bonini, Tardelli, Platini, Boniek; Rossi, Bettega
14. Ajax 1993 – 96
Poin: 1.065
Generasi emas Ajax di era 90an. Apa yang dialami Barcelona sekarang merupakan representasi yang amat mirip dengan yang dialami Ajax kala itu: mendominasi dengan pemain akademi.
Prestasi: Liga Champions 1995; Liga Belanda 1994, 1995, 1996; Runners-up Liga Champions 1996
Pelatih: Louis van Gaal
Best XI (3-4-3): Van der Sar; Reiziger, F de Boer, Blind; Rijkaard, Seedorf, Davids, Litmanen, Finidi, Overmars, Kluivert
15. Bayern Munchen 1998 – 2003
Poin: 1.055
Banyak orang lupa betapa cepatnya tim ini bangkit dari kekalahan menyakitkan di final LC 1999 dengan menaklukkan Eropa tiga tahun kemudian dan juga mendominasi Jerman.
Prestasi: Liga Champions 2001; Liga Jerman 1999, 2000, 2001, 2003; Piala Jerman 2000, 2003; Runners-up Liga Champions 1999
Pelatih: Ottmar Hitzfeld
Best XI (3-4-1-2): Kahn; Sagnol, Lizerazu, Linke, Andersson, Kuffour; Jeremies, Effenberg; Scholl, Basler, Elber
16. AC Milan 1987 – 1991
Poin: 1.050
Inilah The Dream Team AC Milan. Seperti diucapkan pelatih legendaris Arrigo Sacchi “Bila ingin masuk sejarah, kemenangan saja tidak cukup, Anda juga harus menghibur.”
Prestasi: Piala Champions 1989, 1990; Serie A 1988
Pelatih: Arrigo Sacchi
Best XI (4-4-2): Galli; Tassotti, Maldini, Costacurta, Baresi; Colombo, Rijkaard, Donadoni, Ancelotti, Gullit, Van Basten
17. Juventus 1994 - 1998
Poin: 1.045

Tiga kali berturut-turut mencapai final LC. Pressing, taktik, dan kohesivitas superstar yang dibuat Marcelo Lippi membuat Juventus menjadi ‘team to beat’ di akhir 90-an.
Prestasi: Champions League 1996; Serie A 1995, 1997, 1998; Italian Cup 1995; Champions League runners-up 1997, 1998
Pelatih: Marcello Lippi
Best XI (4-3-3): Peruzzi; Torricelli, Pessotto, Ferrara, Iuliano; Deschamps, Sousa, Zidane; Del Piero, Ravanelli, Vialli
18. Hamburg 1978 –1983
Poin: 1.030
Disebut-sebut sebagai juara Liga Champions (1983) paling dinilai rendah. Padahal, mereka begitu hebat di Jerman dan ke final LC dua kali dalam empat tahun.
Prestasi: Piala Champions 1983; Liga Jerman 1979, 1982, 1983; Runners-up Piala Champions 1980
Pelatih: Branko Zebec, Ernst Happel
Best XI (4-3-3): Stein; Kaltz, Wehmeyer, Jakobs, Hieronymus; Rolff, Milewski, Magath; Keegan, Hrubesch, Bastrup
19. Olympique Marseille 1988 – 93
Poin: 1.020
Skandal pengaturan skor pada 1993 akan terus menghantui kehebatan tim OM satu ini yang berhasil menjadi juara Liga Champions di tengah dominasi the dream team AC Milan.
Prestasi: Liga Champions 1993; Liga Prancis 1989, 1990, 1991, 1992; Piala Prancis 1989; Runners-up Piala Champions 1991
Pelatih: Gerard Gili, Franz Beckenbauer, Raymond Goethals, Tomislav Ivic, Jean Fernandez
Best XI (4-4-2): Barthez; Angloma, Di Meco, Boli, Desailly; Sauzee, Deschamps, Pele, Waddle; Voller, Papin
20. Manchester United 1998 – 2001
Poin: 1.015

Drama dua gol injury-time di final Liga Champions tak mungkin terlupakan. Treble di musim 1999 puncak karier Sir Alex Ferguson di United.
Prestasi: Liga Champions 1999; Liga Inggris 1999, 2000, 2001; FA Cup 1999
Pelatih: Alex Ferguson
Best XI (4-4-2): Schmeichel; Neville, Irwin, Stam, Johnsen; Keane, Scholes, Beckham, Giggs, Yorke, Cole
21. Inter Milan 2008 – 2010
Poin: 1.010
Dengan menjuarai Serie A, Piala Italia, dan Liga Champions 2010, Internazionale jadi satu-satunya tim di Italia yang pernah meraih treble.
Prestasi: Liga Champions 2010; Serie A 2009, 2010; Coppa Italia 2010
Pelatih: Jose Mourinho
Best XI (4-2-1-3): Cesar; Maicon, Zanetti, Lucio, Samuel; Cambiasso, Mota; Sneijder; Eto’o, Pandev, Milito
22. Real Madrid 1964 – 1969
Poin: 1.005

Era baru Real Madrid pasca-tidak adanya lagi Ferenc Puskas dan Alfredo di Stefano. Pelatih Miguel Munoz sanggup membuat Pirri dan Amancio meneruskan prestasi seniornya.
Prestasi: Piala Champions 1966; Liga Spanyol 1965, 1967, 1968, 1969;
Pelatih: Miguel Munoz
Best XI (4-4-2): Araquistain; Pachin, de Felipe, Zoco, Sanchis; Pirri, Velazquez, Serena, Amancio; Grosso, Gento
23. Real Madrid 1984 – 1990
Poin: 1.000
Menjadi satu-satunya tim di Spanyol yang pernah menjuarai Liga Spanyol lima kali beruntun.
Prestasi: Liga Spanyol 1986, 1987, 1988, 1989, 1990; Piala Spanyol 1989; Uefa Cup 1985, 1986
Pelatih: Luis Molowny, Leo Beenhakker, John Toshack
Best XI (3-4-3): Buyo; Chendo, Camacho, Sanchis; Gordillo, Martin Vazquez, Michel, Schuster; Butragueno, Valdano, Hugo Sanchez
24. Red Star Belgrade 1987 – 1992
Poin: 995

Dalam buku Behind the Curtain ditulis bahwa Red Star Belgrade punya teknik brilian, permainan mengalir, kecerdasan mengatur tempo, dan organisasi yang superior.
Prestasi: Piala Champions 1991; Liga Yugoslavia 1988, 1990, 1991, 1992; Piala Yugoslavia 1990
Pelatih: Velibor Vasovic, Branko Stankovic, Dragoslav Sekularac, Ljupko Petrovic
Best XI (4-4-2): Stojanovic; Belodedici, Najdovski, Sabanadzovic, Marovic; Jugovic, Prosinecki, Mijajlovic, Binic; Savicevic, Pancev
25. Barcelona 2004 – 2006
Poin: 985
Gocekan maut Ronaldinho dan keganasan Samuel Eto’o mengantarkan Barca sukses menyihir Eropa.
Prestasi: Liga Champions 2006; Liga Spanyol 2005, 2006
Pelatih: Frank Rijkaard
Best XI (4-3-3): Valdes; Belletti, Van Bronckhorst, Puyol, Edmilson; Van Bommel, Xavi, Deco; Giuly, Ronaldinho, Eto’o
26. Barcelona 1958 – 1961
Poin: 980
Dengan Sandor Kocsis dan Luis Suarez, pelatih legendaris Helenio Herrera membawa Barca mampu melawan Real Madrid yang begitu dominan di era 50-an.
Prestasi: Liga Spanyol 1959, 1960; Piala Spanyol 1959; Fairs Cup 1958, 1960; Runners-up Piala Champions 1961
Prestasi: Helenio Herrera, Ljubisa Brocic, Enrique Orizaola
Best XI (4-4-2): Ramallets; Foncho, Gensana, Gracia, Verges; Garay, Kubala, Kocsis, Evaristo, Suarez; Czibor
27. Juventus 1930 – 1935
Poin: 970
Inilah tim pertama dan satu-satunya di Italia yang berhasil merebut Serie A lima kali berturut-turut.
Prestasi: Serie A 1931, 1932, 1933, 1934, 1935
Pelatih: Carlo Carcano
Best XI (2-3-5): Combi; Caligaris, Rosetta; Bertolini, Varglien, Monti; Cesarini, Ferrari, Sernagiotto, Orsi, Borel
28. Nottingham Forrest 1977 – 1980
Poin: 965
Pelatih legendaris Brian Clough berhasil membawa Nott’m Forrest dari tim level provinsi menjadi penakluk Eropa berkat pendekatannya yang unik.
Prestasi: Piala Champions 1979, 1980; Liga Inggris 1978; Piala Liga Inggris 1978, 1979
Pelatih: Brian Clough
Best XI (4-4-2): Shilton, Anderson, Clark, Lloyd, Burns; McGovern, Francis, Gemmill, Robertson, Woodcock, Birtles
29. Steaua Bucharest 1984 – 1989
Poin: 960
Inilah tim legendaris dari Rumania yang mencatat rekor 104 laga tidak terkalahkan di dalam negeri. Rekor yang masih bertahan hingga sekarang
Prestasi: Piala Champions 1986; Liga Rumania 1985, 1986, 1987, 1988, 1989; Piala Rumania 1985, 1987, 1988, 1989; Runners-up Piala Champions 1989
Pelatih: Emerich Jenei, Anghel Iordanescu
Best XI (4-4-2): Duckadam; Petrescu, Belodedici, Bumbescu, Iovan; Balint, Hagi, Boloni, Majearu; Lacatus, Piturca
30. Porto 2002 – 2004
Poin: 955
Dianggap beruntung menjuarai Liga Champions 2004 karena hanya menghadapi AS Monaco di final, tapi sesungguhnya skuad penuh determinasi Jose Mourinho ini sanggup meladeni tim manapun dari era kapanpun.
Prestasi: Liga Champions 2004; Liga Portugal 2003, 2004; Uefa Cup 2003; Piala Portugal 2003
Pelatih: Jose Mourinho
Best XI (4-3-1-2): Baia; Ferreira, Nuno Valente, Carvalho, Jorge Costa; Costinha, Maniche, Mendes; Deco; Derlei, Carlos Alberto
31. Feyenoord 1968 – 1974
Poin: 945
Tim Belanda pertama yang menjuarai Liga Champions.
Prestasi: Piala Champions 1970; Liga Belanda 1969, 1971, 1974; Piala Belanda 1969, 1974; Uefa Cup 1974
Pelatih: Ben Peeters, Ernst Happel, Wiel Coerver
Best XI (4-3-3): Graafland; Rijsbergen, Laseroms, Israel, Van Duivenbode; Jansen, Van Hanegem; Wery, Kindvall, Moulijn
32. PSV Eindhoven 1985 – 1989
Poin: 930
Guus Hiddink berhasil membawa era keemasan bagi PSV Eindhoven di Belanda dan Eropa. Pernah mencetak 117 gol di Liga Belanda musim 1988/89.
Prestasi: Piala Champions 1988; Liga Belanda 1986, 1987, 1988, 1989; Piala Belanda 1988, 1989
Pelatih: Guus Hiddink
Best XI (4-4-2): Van Breukelen; Gerets, Nielsen, Koeman, Heintze; Lerby, Van Aerle, Vanenburg, Linskens; Kieft, Romario
33. Real Madrid 1960 – 1964
Poin: 925
Inilah era di mana Ferenc Puskas dan Alfredo di Stefano yang mulai memasuki usia 30-an tahun dipadukan dengan wonderkid macam Amancio dan Fello.
Prestasi: Liga Spanyol 1961, 1962, 1963, 1964; Piala Spanyol 1962; Runners-up Piala Champions 1962, 1964
Pelatih: Miguel Munoz
Best XI (4-3-3): Vicente; Santamaria, Zoco, Sanchez, Pachin; Muller, Di Stefano, Felo; Gento, Amancio, Puskas
34. Borussia Monchengladbach 1969 – 1978
Poin: 915
Gelandang legendaris Jerman Gunter Netzer membawa Gladbach mampu mendominasi Jerman, padahal kala itu masih ada Franz Beckenbauer di Bayern Munich.
Prestasi: Liga Jerman 1970, 1971, 1975, 1976, 1977; Piala Jerman 1973; Uefa Cup 1975; Runners-up Piala Champions 1977
Pelatih: Hennes Weisweiler, Udo Lattek
Best XI (3-4-3): Kneib; Vogts, Klinkhammer, Wittkamp; Schafer, Netzer, Bonhof, Wimmer; Stielike; Heynckes, Simonsen
35. Real Madrid 1999 – 2003
Poin: 905
Back heel Fernando Redondo di perempatfinal melawan Manchester United dan tendangan voli Zinedine Zidane di final melawan Bayer Leverkuesen jadi ikon dari tim berjuluk Los Galacticos ini.
Prestasi: Liga Champions 2000, 2002; Liga Spanyol 2001, 2003
Pelatih: Vicente Del Bosque
Best XI (4-3-3): Casillas; Salgado, Roberto Carlos, Helguera, Hierro; Redondo, Zidane, it; Raul, Ronaldo, Morientes
36. St. Etienne 1973 – 1976
Poin: 890
Tim Prancis pertama yang sanggup mendominasi kompetisi domestik.
Prestasi: Liga Prancis 1974, 1975, 1976; Piala Prancis 1974, 1975; Runners-up Piala Champions 1976
Pelatih: Robert Herbin
Best XI (4-3-3): Curkovic; Repellini, Piazza, Lopez, Janvion; Bathenay, Santini, Larque; P Revelli, H Revelli, Rocheteau
37. Barcelona 1950 – 1954
Poin: 880
Inilah era di mana Barcelona punya pemain terhebat sepanjang sejarah klub hingga dibuatkan patungnya di Camp Nou, Ladislao Kubala.
Prestasi: Liga Spanyol 1952, 1953; Piala Spanyol 1951, 1952, 1953
Pelatih: Ferdinand Daucik
Best XI (3-4-3): Velasco; Tejada, Segarra, Gracia; Simatoc, Gonzalvo, Moreno, Kubala; Seguer, Manchon, Rodriguez
38. Chelsea 2004 – 2007
Poin: 860
Dianggap sebagai tim terbaik yang pernah ada yang tak pernah menjuarai Liga Champions. Jose Mourinho mampu mematahkan dominasi Manchester United dan Arsenal sekaligus di Inggris.
Prestasi: Liga Inggris 2005, 2006; FA Cup 2007; Piala Liga Inggris 2005, 2007
Pelatih: Jose Mourinho
Best XI (4-3-3): Cech; Ferreira, Gallas, Carvalho, Terry; Makelele, Lampard, Essien; Robben, Duff, Drogba
39. Liverpool 1985 – 1990
Poin: 845
Tragedi Haysel membuat tim ini gagal menunjukkan kehebatannya di Eropa. Pertanyaan yang selalu menggelitik ialah bila tak ada larangan, apakah John Barnes, Peter Beardsley, dan Ian Rush mampu mengatasi AC Milannya Arrigo Sacchi?
Prestasi: Liga Inggris 1986, 1988, 1990; FA Cup 1986, 1989
Pelatih: Kenny Dalglish
Best XI (4-4-2): Grobbelaar; Nicol, Beglin, Lawrenson, Hansen; Whelan, McMahon, Houghton, Barnes; Beardsley, Rush
40. Bayern Munich 1984 – 1990
Poin: 840
Era paling dominan dalam sejarah Bayern Munich di Bundesliga. Terima kasih kepada era keemasan Jerman di era 80-an.
Prestasi: Bundesliga 1985, 1986, 1987, 1989, 1990; Piala Jerman 1986; Runners-up Piala Champions 1987
Pelatih: Udo Lattek, Jupp Heynckes
Best XI (3-5-2): Pfaff; Nachtweih, Brehme, Augenthaler, Pflugler, Thon; Dorfner, Matthaus; Hoeness, Kogl, Voller.
41. Manchester United 1964 – 1968
Poin: 835
Sir Matt Busby babes. Dengan pemain kelas dunia seperti Sir Bobby Charlton, Denis Law, hingga George Best, United menjuarai Piala Champions 1968, 10 tahun pascatragedi Munich.
Prestasi: Piala Champions 1968; Liga Inggris 1965, 1967
Managers: Matt Busby
Best XI (4-4-2): Stepney; Dunne, Brennan, Foulkes; Stiles, Crerand, Charlton, Sadler; Best, Law
42. Real Madrid 1977 – 1981
Poin: 830
Dengan ikon seperti Jose Santillana, inilah tim Real Madrid pertama yang mencapai final Liga Champions setelah absen 32 tahun.
Prestasi: Liga Spanyol 1978, 1979, 1980; Piala Spanyol 1980: Runners-up Piala Champions 1981
Pelatih: Luis Molowny, Vujadin Boskov
Best XI (4-4-2) : Rodriguez; Cortes, Camacho, Sabido, Navajas; Stielike, del Bosque, de los Santas; Santillana, Cunningham
43. AC Milan 2002 - 2007
Poin: 825
Era di mana AC Milan punya lebih banyak gelar Eropa dibanding domestik. Saat menjuarai Liga Champions 2003, mereka menyingkirkan Bayern Munich, Borussia Dortmund, Real Madrid, Ajax, Inter hingga Juventus di final.
Prestasi: Liga Champions 2003, 2007; Serie A 2004; Piala Italia 2003; Runners-up Liga Champions 2005
Pelatih: Carlo Ancelotti
Best XI (4-2-2-2): Dida; Cafu, Kaladze, Nesta, Maldini; Gattuso, Pirlo; Seedorf, Kaka; Shevchenko, Inzaghi
44. Aston Villa 1893 – 1900
Poin: 820
Dinasti pertama dalam sejarah sepakbola internasional. Amat mendominasi seperti Barcelona di era sekarang.
Prestasi: Liga Inggris 1894, 1896, 1897, 1899, 1900; FA Cup 1895, 1897
Pelatih: George Ramsay
Best XI: Whitehouse, Spencer, Reynolds, Evans, Cowan, Crabtree, Athersmith, Devey, Campbell, Wheldon, Cowan
45. Porto 1984 – 1987
Poin: 810
Era di mana dua pemain terhebat sepanjang sejarah Porto bermain: Rabah Madjer dan Paulo Futre yang berbuah Piala Champions 1987.
Prestasi: Piala Champions 1987; Liga Portugal 1985, 1986
Pelatih: Artur Jorge
Best XI (4-3-1-2): Mlynarczyk; Joao Pinto, Inacio, Eduardo Luis, Celso; Quim, Magalhaes, Sousa, Madjer; Futre, Fernando Gomes
46. Preston North End 1888 – 1992
Poin: 805
Preston North End merupakan pemenang titel liga pertama di dunia. Sebelum Arsenal 2004, Preston-lah yang pertama invincible, atau 114 tahun sebelumnya.
Prestasi: Liga Inggris 1889, 1890; FA Cup 1889
Pelatih: William Suddell
Best XI (2-3-5): Mills-Roberts; Howarth, Holmes; Drummond, Russell, Graham; Gordon, Ross, Goodall, Dewhurst, Thomson
47. Arsenal 2001 – 2005
Poin: 780
Invincible Arsenal 2004 plus keganasan Thierry Henry dalam mencetak gol akan selalu diingat dalam sejarah. Namun, sayang gagal meneruskan dominasi mereka di Eropa.
Prestasi: Premier League 2002, 2004; FA Cup 2002, 2003, 2005
Pelatih: Arsene Wenger
Best XI (4-4-2): Lehmann; Lauren, Cole, Campbell, Toure; Gilberto, Vieira, Ljungberg, Pires; Bergkamp, Henry
48. Stade Reims 1952 – 1959
Poin: 770
Rival sengit Real Madrid di era-era awal Piala Eropa. Diperkuat tiga legenda hidup Prancis, Raymond Kopa, Michel Hidalgo, dan Just Fontaine.
Prestasi: Liga Prancis 1953, 1955, 1958; Piala Prancis 1958; Runner-up Piala Champions 1956, 1959
Pelatih: Albert Batteux
Best XI (4-4-2): Jacquet; Zimny, Jonquet, Giraudo, Leblond; Siatka, Hidalgo, Glowacki, Kopa; Fontaine, Vincent
49. Tottenham Hotspur 1960 – 1963
Poin: 765
Tim Inggris pertama yang memenangi trofi Eropa dengan membantai Atletico Madrid 5-1 di final Piala Winner 1963.
Prestasi: English league 1961; FA Cup 1961, 1962; Cup Winners Cup 1963
Pelatih: Bill Nicholson
Best XI (3-2-5): Brown; Baker, Henry, Blanchflower; Norman, Mackay; Jones, White, Smith, Greaves, Dyson
50. AC Milan 1954 – 1959
Poin: 755
Generasi emas pertama AC Milan dengan ikon seperti Juan Schiaffino serta duo Swedia Nils Liedholm dan Gunnar Nordahl.
Prestasi: Serie A 1955, 1957, 1959; Runner-up Piala Champions 1958
Pelatih: Hector Puricelli, Giuseppe Viani
Best XI (4-4-2): Buffon; Fontana, Cesare Maldini, Beraldo, Bergamaschi; Radice, Danova, Liedholm, Schiaffino; Grillo, Nordahl